Nama asli masjid tersebut adalah “Bezmialem Valide Sultan Mosque”, tetapi dikenal sebagai Masjid Dolmabahçe (Dolmabahçe Camii) untuk Istana Dolmabahçe yang dibangun setahun setelah masjid ini selesai.
Arsitek Masjid Dolmabahçe adalah Garabet Balyan, yang juga mengawasi pembangunan Istana Dolmabahçe.
Arsitektur yang di gunakan merupakan perpaduan gaya arsitektur Barok dan Kekaisaran yang menunjukkan suasana berkelas.
Ruang utama masjid relatif besar dan berbentuk kotak, masing-masing ujungnya memiliki panjang 25 meter. Masjid Dolmabahçe memiliki dua menara panjang.
Yang membuat Masjid Dolmabahçe unik dan berbeda adalah desain jendela bundarnya. Desain jendela bundar seperti itu digunakan untuk pertama kalinya dalam arsitektur Ottoman di Masjid Dolmabahçe. Selain Masjid ini ada Masjid Cihangir dari tahun 1889 yang memiliki desain jendela yang serupa.
Antara tahun 1948 s/d 1961 Masjid Dolmabahçe berfungsi sebagai Museum Angkatan Laut.
Pada awalnya Masjid ini memiliki halaman besar, muvakkithane (Timing Room / ruangan khusus penunjuk waktu), dan air mancur. Namun pada tahun pada 1950-an Halaman dan air mancurnya dihancurkan karena pembangunan jalan, kemudian muvakkithane dipindahkan ke pantai.