Terletak di depan Masjid Biru, Alun-alun Hippodrome adalah salah satu situs paling bersejarah di Istanbul yang menyimpan jejak peradaban Bizantium. Hippodrome dibangun pada tahun 200 Masehi oleh Kaisar Septimius Severus ketika ia membangun kembali kota Byzantium. Setelah itu, Konstantinus Agung menjadikannya pusat dari Konstantinopel, ibukota baru Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Selama berabad-abad, Hippodrome berfungsi sebagai pusat kegiatan olahraga dan sosial masyarakat Bizantium, terutama sebagai tempat balapan kereta kuda. Ketika Ottoman mengambil alih kota ini, Hippodrome tetap menjadi tempat untuk acara-acara besar, menandakan kesinambungan sejarah yang panjang.
hippodrome

Monumen-Monumen Penting di Hippodrome

  1. Obelisk Mesir
    Obelisk ini awalnya dibangun oleh Firaun Tutmosis III sekitar 1549-1503 SM. Monumen ini terbuat dari granit merah muda dan berdiri dengan tinggi 60 meter serta beratnya mencapai 800 ton. Ketika dikirim dari Mesir ke Konstantinopel, obelisk tersebut terbagi menjadi tiga bagian, dan hanya bagian atas yang masih bertahan hingga saat ini. Pada dasarnya terdapat relief yang menggambarkan Kaisar Theodosius I sedang menyaksikan balapan kereta dengan keluarganya. Monumen ini menjadi simbol kekuatan Mesir Kuno yang diabadikan dalam sejarah Istanbul.
  2. Kolom Serpentine
    Kolom Serpentine terbuat dari tiga ular perunggu yang terjalin membentuk pilar unik. Kolom ini berasal dari Kuil Apollo di Delphi, Yunani, dan didedikasikan kepada Dewa Apollo oleh 31 kota Yunani yang bersatu melawan Persia dalam Pertempuran Platea pada tahun 479 SM. Kolom ini kemudian dipindahkan ke Konstantinopel oleh Kaisar Konstantinus Agung sebagai simbol kemenangan dan persatuan.
  3. Kolom Konstantin Porphyrogenitus
    Kolom ini juga dikenal sebagai “Colossus” dan berdiri dengan penampilan yang jauh lebih terkikis dibandingkan obelisk lainnya. Meski tujuan pembangunannya tidak diketahui secara pasti, kolom ini dipercaya memiliki keterkaitan dengan kekaisaran Bizantium, memperlihatkan paralelisme dengan Obelisk Mesir.
  4. Air Mancur Jerman
    Air mancur ini adalah monumen segi delapan yang dibangun pada tahun 1898 untuk memperingati aliansi antara Kekaisaran Jerman dan Kekaisaran Ottoman. Bangunan ini dihiasi dengan mosaik di bagian dalam yang menampilkan tanda tangan Kaiser Wilhelm II dan Sultan Abdulhamid II. Air mancur ini menjadi simbol persahabatan kedua kekaisaran, yang kemudian berperang bersama dalam Perang Dunia I. Sayangnya, mereka kalah melawan kekuatan sekutu, tetapi air mancur ini tetap berdiri sebagai pengingat sejarah aliansi mereka.

Mengungkap Sejarah dan Arsitektur Megah di Hippodrome

Hippodrome Istanbul adalah tempat yang menyatukan beragam jejak peradaban, dari Mesir Kuno, Yunani Klasik, hingga Bizantium dan Ottoman. Mengunjungi Hippodrome bukan hanya menikmati monumen-monumen kuno, tetapi juga merasakan jejak peristiwa penting yang membentuk sejarah peradaban di wilayah ini. Meski Hippodrome telah melewati berbagai zaman dan perubahan, situs ini tetap menjadi jantung sejarah yang hidup di Istanbul.

Rekomendasi Wisata Lainnya:

Kunjungi Moslemtour atau Tiket Haji untuk melihat rekomendasi tempat wisata lainnya. Temukan pengalaman tak terlupakan dan rahasia indah di setiap ciptaan Allah SWT.

Scroll to top