Masjid Banya Bashi adalah salah satu landmark terkenal di Sofia, ibu kota Bulgaria, dan merupakan salah satu masjid terbesar di Eropa Tenggara. Namanya berasal dari kata “banya”, yang berarti “mandi” dalam bahasa Bulgaria, dan “bashi” yang berarti “kepala” dalam bahasa Turki, mengingatkan pada tempat hammam (mandi umum) yang terletak di seberang masjid pada masa lalu.
Sejarah Masjid Banya Bashi dimulai pada akhir abad ke-15 saat Kesultanan Utsmaniyah menduduki wilayah tersebut. Masjid ini dibangun pada tahun 1576 oleh Mimar Sinan, arsitek terkenal dari masa itu yang juga merancang Masjid Sultanahmet di Istanbul. Masjid Banya Bashi menjadi salah satu dari beberapa bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak di Sofia dari masa Utsmaniyah.
Arsitektur Masjid Banya Bashi mencerminkan gaya arsitektur Utsmaniyah klasik, Masjid ini terkenal karena kubah besar dan menara tinggi menjulang ke langit yang dimilikinya. Penggunaan batu bata merah membuat bangunan menara ini terlihat mencolok di antara bangunan-bangunan tinggi lainnya di kawasan Boulevard Maria Luiza yang berada di pusat Kota Sofia. dengan kubah besar yang menonjol dan menara yang indah. Dinding luar masjid dihiasi dengan ukiran geometris dan kaligrafi Arab yang mengesankan, sementara di dalam, langit-langit yang tinggi dan ornamen yang halus menciptakan suasana yang tenang dan khidmat.
Saat tiba waktu shalat lima waktu, suara adzan kerap berkumandang dari pengeras suara yang terdapat pada bangunan menara ini. Ada empat buah kubah yang menghiasi bangunan masjid. Keempat kubah ini berwarna putih. Satu buah kubah berukuran besar berada di bagian tengah atap masjid. Sementara ketiga kubah lainnya yang berukuran lebih kecil berjajar di samping kubah utama.
Selama sejarahnya, Masjid Banya Bashi telah mengalami berbagai transformasi. Pada abad ke-19, masjid ini mengalami renovasi besar-besaran yang menambahkan elemen-elemen Barat ke dalam desainnya. Namun, pada abad ke-20, selama periode komunis di Bulgaria, masjid ini ditutup dan digunakan sebagai gudang. Setelah jatuhnya rezim komunis, masjid ini kembali dibuka untuk ibadah dan direstorasi untuk mengembalikan kemegahannya yang asli.
Sebagai salah satu objek wisata utama di Sofia, Masjid Banya Bashi menarik banyak wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan arsitekturnya yang kaya. Pengunjung dapat mengagumi keindahan eksterior masjid dan masuk ke dalam untuk mengalami suasana yang tenang dan spiritual di dalamnya. Masjid ini digunakan secara rutin hingga saat ini dengan pelaksanaan shalat lima waktu dan kerumunan besar selama shalat Jum’at. Selama shalat Jum’at, pasukan polisi Bulgaria dikerahkan untuk memberikan perlindungan dari kemungkinan serangan.
Meskipun Bulgaria memiliki populasi Muslim antara 10 hingga 20 persen, sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah Timur dan di ibu kota Sofia jumlah mereka sangat sedikit, namun tidak menjadikan tempat ini tidak ramah kepada wisatawan Muslim. Masjid ini terletak di pusat kota hanya beberapa ratus meter dari bulevard terkenal Vitosha. Wisatawan dari segala agama dan latar belakang budaya disambut dengan hangat untuk mengunjungi dan menghormati keindahan dan keberagaman kota Sofia.