Qasr al-Azraq (bahasa Arab: الأزرق, “Blue Fortress”) adalah sebuah benteng besar yang terletak di Yordania timur saat ini. Ini adalah salah satu istana pada gurun pasir, yang terletak di pinggiran Azraq saat ini, sekitar 100 km (62 mil) timur Amman. Benteng ini memiliki lokasi yang strategis yaitu dekat dari dari oasis, satu-satunya sumber air tawar permanen di sekitar 12.000 kilometer persegi (4.600 mil persegi) gurun pasir. Awalnya bangsa Basie dan Romawi membuat bangunan untuk penggunaan militer di situs tersebut, dan kemudian sebuah masjid dibangun di tengah dan renovasi besar-besaran serta perluasan ekstensif di lakukan oleh kerajaan Umayah di abad ke-13, menggunakan basalt galian lokal yang membuat kastil lebih gelap dari kebanyakan bangunan lain di daerah tersebut.

Kastil ini dibangun dari basal hitam lokal dan merupakan struktur persegi dengan dinding sepanjang 80 meter yang melingkari halaman tengah yang luas. Di tengah-tengah halaman adalah sebuah masjid kecil. Di setiap sudut dinding luar, ada menara lonjong.

Yang menaik dari bangunan ini merupakan pintu masuk utama yang terbuat dari Batu dengan berat hingga 1 Ton berengsel tunggal yang besar, yang mengarah ke ruang depan. Meskipun sangat berat – 1 ton untuk masing-masing Pintu pada gerbang utama, 3 ton untuk satu sama lain – pintu batu ini cukup mudah dipindahkan, berkat minyak pohon palem. Penggunaan batu yang tidak biasa ini kemungkinan dikarenakan tidak ada sumber kayu yang dekat, selain dari kayu pohon palem, yang sangat lunak dan tidak cocok untuk bangunan.

Awalnya daerah ini dihuni oleh orang-orang Nabataean dan sekitar tahun 200 M yang berada di bawah kendali orang-orang Romawi. Bangsa Romawi membangun struktur batu menggunakan batu basal lokal yang membentuk dasar untuk konstruksi, struktur yang sama-sama digunakan oleh kerajaan Bizantium dan Umayyah.

Qasr al-Azraq menjalani tahap akhir utama pembangunannya pada tahun 1237 M, ketika ‘Izz ad-Din Aybak, seorang emir dari Umayah, mendesain ulang dan membentenginya. Benteng dalam bentuknya yang sekarang berasal dari periode ini.

Pada abad ke-16 Turki Ottoman menempatkan garnisun di sana, dan T. E. Lawrence (Lawrence of Arabia) membuat benteng di markas gurun selama musim dingin 1917 dan segala pengalamannya ditulisnya ke dalam bukunya yaitu “Seven Pillars of Wisdom”. Qasr al-Azraq sering disertakan dalam Tour perjalanan 1 hari dari Amman ke istana-istana gurun, bersama dengan Qasr Kharana dan Qasr Amra, keduanya di sebelah timur ibukota dan dicapai melalui Jalan Raya 40. dengan biaya tiket masuk sebesar 2 JD.

Scroll to top