TEMPO.CO, Jakarta – Minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah semakin melejit. Sejumlah biro perjalanan kini tumbuh bak cendawan. Banyak di antaranya ternyata perusahaan ‘bodong’. Mereka menipu sejumlah pelanggan yang hendak bertamu ke rumah Tuhan itu.

Majalah Tempo edisi pekan ini (24-30 Maret 2014) menurunkan laporan tentang sejumlah modus penipuan yang dilakukan biro umrah. Tempo mewawancarai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Umrah dan Haji Indonesia Baluk Ahmad untuk berbagi tips agar tak tertipu bisnis umroh abal-abal. Mari teliti sebelum tertipu.

Cara krusial yang perlu dilakukan calon anggota jemaah adalah memeriksa ulang detail paket yang ditawarkan, yakni soal kewajaran biaya. Harga wajar berumroh adalah US$ 1.850, jika harga yang ditawarkan di bawah itu, harus diwaspadai, mungkin itu penipuan. (Baca: Daftar Biro Haji dan Umroh Abal-abal)

Calon jemaah juga diminta aktif untuk merinci biaya perjalanan selama berumroh. Dari wawancara Tempo, didapat rincian yang wajar sebagai berikut. Tiket pesawat pulang-pergi senilai Rp 11-17 juta untuk kelas ekonomi. Biaya penginapan di Mekah dan Madinah pun hanya berkisar Rp 600 ribu-1,5 juta per kamar per malam. Dengan catatan tiap kamar bisa dihuni 34 orang. (Baca: Taktik Biro Umrah Raih Untung)

Biaya pengurusan visa ditaksir hanya bernilai sekitar Rp 750 ribu-1,1 juta. Biaya fiskal sekitar Rp 750 ribu, dan biaya administrasi biro perjalanan yang wajar hanya Rp 500 ribu-1 juta.

Ada beberapa biaya lain yang tak bisa ditaksir dari awal, antara lain biaya makan, transportasi lokal, penjemputan khusus, dan pemandu. Untuk hal-hal ini, biaya bervariasi tergantung paket yang ditawarkan biro perjalanan. (Baca: Awas, Taktik Biro Umrah Abal-Abal Raih Untung)

Calon jemaah bisa meminta biro untuk menyediakan rincian hak dan kewajiban jemaah. Bila biro tak mau mencantumkan, waspadai kemungkinan terjadinya penelantaran jemaah selama di tempat tujuan. (Baca: Gagal Umrah, Calon Jemaah Adukan Travel ke Polisi)

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu menyatakan siap mengambil langkah tegas terhadap penipuan biro haji kecil ini. “Secara umum modusnya ada dua, kriminal murni dan penelantaraan jemaah,” ujarnya kepada Majalah Tempo edisi pekan ini. Untuk dua kasus tersebut, Anggito berjanji akan menindak tegas. Ia menyatakan sudah menandatangani nota kerja sama dengan Mabes Polri untuk menyelidiki kasus-kasus penipuan tersebut. (Baca: Ibu-ibu Pengajian Rawan Ditipu Calo Umroh Bodong)

 

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/03/28/173566007/Tips-Agar-Tak-Tertipu-Calo-Haji-dan-Umrah-Bodong