Abu Simbel adalah dua kuil besar yang terbuat dari batu yang berada di Abu Simbel (أبو سمبل dalam bahasa Arab), di sebuah desa di Nubia, Mesir selatan, dekat perbatasan dengan Sudan.

Kuil ini terletak di tepi barat Danau Nasser, sekitar 230 km sebelah barat daya dari Aswan (sekitar 300 km melalui jalan darat). Kompleks ini bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang dikenal sebagai “Monumen Nubia,” yang membentang dari hilir Abu Simbel ke Philae (dekat Aswan). Kuil kembar ini pada awalnya dipahat di gunung pada masa pemerintahan Firaun Ramses II di abad ke-13 SM, sebagai monumen abadi untuk dirinya dan ratunya Nefertari, untuk memperingati kemenangannya di Pertempuran Kadesh.
Kompleks kuil dipindahkan seluruhnya pada tahun 1968, di bukit buatan yang terbuat dari struktur kubah, yang berada di atas waduk Aswan High Dam. Relokasi kuil itu diperlukan untuk mencegah mereka dari yang terendam selama pembuatan Danau Nasser, penampungan air buatan yang besar dibentuk setelah pembangunan Bendungan Tinggi Aswan di Sungai Nil.Bagian dalam dari kuil besar (disebut juga Kuil Ramses II)) memiliki ketinggian yang menjulang hingga lebih dari 55 m (sekitar 180 kaki) dan terdiri dari serangkaian aula dan ruangan yang mengarah kepada pusat dari kuil. Kuil ini diperuntukkan Firaun Ramses II bagi para dewa utama dari Heliopolis, Memphis, dan Thebes. Struktur dari kuil ini dibuat sedemikan rupa sehingga cahaya dari matahari terbit dapat menerangi patung dari 3 dewa dan Firaun Ramses II di bagian pusat dan terdalam kuil. Kuil kecil (disebut juga Kuil Nefertari) diperuntukkan Firaun Ramses II bagi ratu yang juga istrinya, Nefertari, dan dewi Hathor.

Di bagian depan dari kuil besar terdapat 4 patung duduk Firaun Ramses II, dengan tinggi masing-masing lebih dari 20 m (sekitar 65 kaki). Sedangkan patung-patung lebih kecil dari Firaun Ramses II, Nefertari, dan anak mereka menghiasi bagian depan dari kuil kecil. Terdapat sejumlah prasasti dan relief di kuil besar, sebagian menampilkan fitur sejarah yang tidak biasa. Serangkaian relief melukiskan pertempuran antara bangsa Mesir dengan Bangsa Het di Kadesh. Dua dari patung duduk Firaun Ramses II memiliki prasasti dalam bahasa Yunani yang berasal dari Abad 6 SM. Prasasti-prasasti yang ditulis oleh tentara bayaran Yunani merupakan salah satu prasasti Yunani tertua.

Abu Simbel, monumen terpenting bagi Nubia kuno, tidak diketahui keberadaannya oleh dunia barat hingga 1812, ketika kuil tersebut ditemukan oleh penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt (1784-1817). Pada 1964 proyek internasional untuk menyelamatkan Abu Simbel dari peluapan Danau Nasser yang merupakan waduk bagi Bendungan Aswan dimulai. Bagian-bagian dari kuil tersebut dipisahkan, dan pada tahun 1968 dirangkai kembali di situs baru yang terletak 64 m (210 kaki) di atas sungai.

Proyek Internasional ini didanai oleh UNESCO, dan proyek dari penyelamatan Kuil ini juga merupakan cikal bakal terbentuknya Situs Warisan Dunia UNESCO, yang merupakan tempat yang dikategorikan oleh badan PBB, UNESCO sebagai tempat yang penting bagi umat manusia dan harus dilindungi sebagai sebuah Warisan oleh generasi berikutnya.