Sesuai dengan namanya, kota ini ini jauh lebih kecil dari Petra yang kita kenal, terdiri dari tiga area terbuka yang lebih luas yang dihubungkan oleh ngarai sepanjang 450 meter (1.480 kaki). Situs ini termasuk kedalam Taman Arkeologi Petra, meskipun diakses secara terpisah, dan termasuk dalam prasasti Petra sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Yang menjadikan tempat ini sering dikunjungi oleh wisatawan bersamaan saat mengujungi Petra, Situs ini juga dapat di masuki secara gratis dan tapi biasanya tidak seramai Petra.
Seperti Petra, tempat ini di perkirakan dibangun pada abad ke-1 M. Sementara tujuan dan fungsi beberapa bangunan tidak terlalu jelas (belum diketahui), arkeolog percaya bahwa keseluruhan kompleks adalah pinggiran kota Petra, ibu kota Nabatean, yang dimaksudkan untuk sebagai rumah sementara bagi para pedagang di Jalan Sutera. Setelah kemunduran orang-orang Nabasia, tempat ini menjadi kosong, dan hanya digunakan oleh orang-orang Badui selama berabad-abad. Little Petra ditemukan dan digali di abad ke 20 oleh Diana Kirkbride dan Brian Byrd.
Pada tahun 2010, sebuah biclinium, atau ruang makan, di salah satu gua ditemukan memiliki seni interior yang masih terjaga yang menggambarkan buah anggur, tanaman merambat dan putti dengan sangat rinci dengan palet yang bervariasi, mungkin sebagai penghormatan kepada Dionysus dewa Yunani. Lukisan langit-langit berusia 2.000 tahun dengan gaya Helenistik sejak saat ini telah restorasi. Meskipun bukan hanya satu-satunya contoh lukisan lukisan Nabataean yang diketahui, ini adalah contoh lukisan Helenistik yang sangat langka, yang dianggap lebih unggul bahkan untuk lukisan Romawi yang serupa di Herculaneum.