Daftar Isi
- Pendahuluan
- Sejarah
- Arsitektur
- Fasilitas
- Kutipan Pengunjung
- Lokasi dan Rute
- Kesimpulan
- Referensi
Pendahuluan
Masjid Muhammad Ali, juga dikenal sebagai Masjid Alabaster, adalah landmark penting di Kairo yang menampilkan keindahan dan kemegahan arsitektur Ottoman abad ke-19. Terletak di Benteng Saladin, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol transformasi Mesir modern di masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha.
Sejarah
Masjid ini dibangun antara tahun 1830 dan 1848 sebagai monumen untuk mengenang Tusun Pasha, putra Muhammad Ali yang meninggal muda. Visi Muhammad Ali adalah membangun masjid yang megah dan menjadi pusat spiritual baru di Kairo, menandai era reformasi dan modernisasi di Mesir saat itu. Masjid ini selesai secara keseluruhan pada tahun 1857 di masa pemerintahan Said Pasha.
Arsitektur

Masjid Muhammad Ali mengusung gaya arsitektur Ottoman yang sangat terinspirasi oleh Masjid Biru dan Hagia Sophia di Istanbul. Kubah utama memiliki diameter sekitar 21 meter dengan ketinggian menara mencapai 84 meter, yang merupakan salah satu menara tertinggi di Mesir.
Dinding masjid terbuat dari batu pualam alabaster yang memberikan efek cahaya yang indah dan disebut sebagai “Masjid Batu Pualam”. Interior masjid didekorasi dengan 365 lentera yang mewakili jumlah hari dalam setahun serta empat puluh lentera unik yang khas di Mesir. Arsitek asal Turki Yousef Bushnaq memimpin proyek ini dengan bantuan para insinyur Prancis dan Italia.
Fasilitas
Masjid ini memiliki luas sekitar 4.200 meter persegi dengan kapasitas jamaah hingga 10.000 orang. Fasilitas utama berupa ruang sholat utama yang luas, halaman terbuka, tempat wudhu, dan area tambahan untuk jamaah. Selain tempat ibadah, komplek masjid menjadi objek wisata utama menyajikan panorama Kairo dari lokasi benteng yang tinggi dan sekitarnya yang kaya sejarah.
Kutipan Pengunjung
“Masjid Muhammad Ali adalah kemegahan yang memukau, kubah besar dan menara yang tinggi membuatnya menjadi spot favorit untuk melihat panorama Kairo.” – wisatawan internasional, dilaporkan Republika.
“Suasana spiritual dan keindahan arsitektur Ottoman membuat kunjungan saya sangat berkesan. Pemandangan dari benteng membuat pengalaman jadi lengkap.” – turis Indonesia yang mengunjungi Kairo.
Lokasi dan Rute
Masjid Muhammad Ali terletak di Benteng Saladin, Kairo, koordinat 30.0293°N 31.2594°E.
Dari pusat kota Kairo, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau transportasi umum selama sekitar 20 menit dengan jarak sekitar 5 km menuju benteng. Jalur populer termasuk melalui jalan Salah Salem dan jalan Al-Azhar.
Bagi yang ingin pengalaman lokal, dapat naik bus atau taksi online yang banyak tersedia di Kairo. Peta lokasi dan navigasi digital tersedia di Google Maps dan aplikasi sejenis.
Kesimpulan
Masjid Muhammad Ali adalah warisan arsitektur Ottoman berkelas dunia yang menyimbolkan era modernisasi Mesir dalam sejarahnya. Dengan keindahan kubah alabaster, menara tinggi, dan posisi strategis di Benteng Saladin, masjid ini merupakan destinasi wisata religius dan budaya yang wajib dikunjungi saat berada di Kairo. Warisan ini tidak hanya memperlihatkan nilai spiritual, tapi juga karya seni dan sejarah yang kaya.
Referensi
- Wikipedia: Masjid Muhammad Ali https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Muhammad_Ali
- IQNA: Masjid Marmer Kairo https://iqna.ir/id/news/3477944/masjid-marmer-sebuah-permata-di-atas-benteng-kairo
- Republika: Masjid Muhammad Ali Ikon Kairo https://khazanah.republika.co.id/berita/ohq40i313/masjid-muhammad-ali-ikon-kota-kairo