Tangier (/ tænˈdʒɪər /; Arab: طَنجة Ṭanjah; Berber: ⵟⴰⵏⴵⴰ Ṭanja; nama Berber lama: ⵜⵉⵏⴳⵉ Tingi; disesuaikan dengan bahasa Latin: Tingis; Prancis: Tanger; Spanyol: Tánger; juga disebut Tangiers dalam bahasa Inggris) adalah kota besar di barat laut Maroko.

Nama kota ini konon berasal dari Tingis, putri Atlas. Namun, kemungkianan besar nama kota ini berasal dari kata tigisis (bahasa Semitik), yang berarti “pelabuhan”. Tangier juga disebut sebagai Boughaz atau dijuluki sebagai “pengantin wanita di utara” oleh orang Maroko dan “pintu Afrika” karena lokasi khususnya di puncak benua.

Kota ini terletak di pantai Maghreb di pintu masuk barat ke Selat Gibraltar, di mana Laut Mediterania bertemu dengan Samudra Atlantik di lepas pantai Cape Spartel. Kota ini adalah ibu kota wilayah Tanger-Tetouan-Al Hoceima, serta prefektur Tangier-Assilah di Maroko.

Banyak peradaban dan budaya telah mempengaruhi sejarah Tangier, mulai dari abad ke-5 SM. Bermula dari kota Berber yang strategis yang kemudian menjadi pusat perdagangan Fenisia ke era kemerdekaan sekitar tahun 1950-an, Tangier menjadi jembatan penghubung untuk banyak budaya. Pada tahun 1923, ia dianggap memiliki status internasional oleh kekuatan penjajah asing, dan menjadi tujuan bagi banyak diplomat, mata-mata, penulis, dan pengusaha Eropa dan Amerika.

Saat ini Kota Tangier sedang mengalami perkembangan pesat dan modernisasi. Proyek-proyek termasuk proyek pariwisata baru di sepanjang teluk, distrik bisnis modern yang disebut Tangier City Centre, terminal bandara baru dan stadion sepak bola baru. Ekonomi Tangier juga mendapat manfaat besar dari pembangunan pelabuhan Tanger-Med yang baru.

Scroll to top