Awalnya dibangun oleh Constantine the Great, tembok ini mengelilingi kota di semua sisi, melindunginya dari serangan dari laut dan darat. Seiring pertumbuhan kota, jalur ganda Tembok Theodosian yang terkenal dibangun pada abad ke-5. Namun dengan munculnya meriam membuat benteng ini menjadi rentan, tetapi teknologi meriam pada masa tidak cukup canggih untuk menembus pertahanan tembok ini, karena tembok-temboknya bisa diperbaiki lebih cepat dari kerusakan yang di sebabkan oleh serangan meriam. Tapi pada akhirnya, kota ini jatuh oleh pasukan Ottoman pada 29 Mei 1453 setelah pengepungan selama enam minggu.
Sebagian besar dinding dipertahankan dan digunankan selama sebagian besar periode Ottoman, namun pada abad ke 19 ketika kota ini tumbuh berkembang menjadi lebih besar dinding-dinding ini terpaksa di runtuhkan. Meskipun kurangnya perawatan dan perhatian, banyak bagian dinding yang selamat dan masih berdiri sampai sekarang. Dan untuk menyelamatkan sisa-sisa bangunan yang ada pada tahun 1980-an di lakukan program restorasi skala besar.