Masjid Al-Husain bukan sekadar bangunan tempat ibadah di Kairo, melainkan sebuah mahakarya sejarah yang berdiri megah di samping pasar Khan El-Khalili yang legendaris. Sebagai salah satu situs Islam paling suci di Mesir, masjid ini menawarkan perjalanan spiritual dan sejarah yang mendalam bagi setiap pengunjung yang datang.

Sekilas tentang Masjid Al-Husain
Masjid Al-Husain (bahasa Arab: مسجد الإمام ٱلحُسين) adalah sebuah masjid dan mausoleum yang awalnya dibangun pada 1154 M, kemudian direkonstruksi pada 1874 M . Masjid ini terletak di distrik Al-Hussain, Kairo, berdekatan dengan Masjid Al-Azhar yang terkenal . Situs ini dianggap sebagai salah satu situs Islam paling suci di Mesir, dan sebagian Muslim Syiah meyakini bahwa kepala Husain ibn Ali (cucu Nabi Muhammad SAW) dimakamkan di dalam kompleks masjid ini .
Perjalanan Sejarah Panjang
Sejarah Masjid Al-Husain penuh dengan dinamika, tercermin dari arsitektunya yang merupakan perpaduan berbagai era.
Periode Peristiwa & Kontribusi Penting
- Era Fatimiyah (1154 M) Pembangunan pertama masjid sebagai tempat untuk menandai pemakaman kepala Husain ibn Ali yang dipindahkan dari Ashkelon .
- Era Ayyubiyah (1237 M) Rekonstruksi dan penambahan minaret Ayyubiyah di atas gerbang Bab Al-Akhdar, yang masih bertahan hingga kini .
- Era Khedive Ismail (1874 M) Rekonstruksi besar-besaran dengan gaya Gothic Revival dan Ottoman, menciptakan penampilan megah yang kita lihat sekarang .
- Era Modern (2022) Renovasi ekstensif dan penggantian shrine (makam) baru, diresmikan oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi .
Arsitektur yang Memadukan Gaya
Masjid Al-Husain adalah contoh menakjubkan dari Islamic eclecticism, sebuah gaya yang memadukan berbagai pengaruh arsitektural .
Gothic Revival dan Ottoman: Gaya ini mendominasi bangunan utama hasil rekonstruksi 1874, dengan detail lengkung runcing khas Gothic dan minaret bergaya Ottoman yang menjulang tinggi .
Peninggalan Fatimiyah dan Ayyubiyah: Bagian paling tua yang masih asli adalah gerbang Bab Al-Akhdar dan minaret Ayyubiyah dari tahun 1237 M, yang menjadi saksi bisu sejarah panjang masjid ini .
Fasilitas Modern: Saat ini, masjid dilengkapi dengan payung kanopi raksasa yang dapat dibuka-tutup secara mekanis untuk melindungi jamaah yang salat di luar ruangan dari terik matahari dan hujan .
Daya Tarik Spiritual dan Wisata
Berikut adalah beberapa hal yang membuat kunjungan ke Masjid Al-Husain sangat istimewa:
Mausoleum Husain ibn Ali: Bagian ini merupakan inti ziarah. Sebuah zarih (pagar pembatas makam) yang indah, dibuat di Mumbai dan dipasang pada 1965, menandai tempat yang diyakini sebagai makam kepala Husain ibn Ali . Bagi umat Islam, berziarah dan berdoa di sini merupakan pengalaman spiritual yang sangat mengharukan .
Ruangan Peninggalan Nabi (Bab al-Mukhallafat): Di sebelah makam, terdapat ruangan khusus yang menyimpan beberapa artefak yang dipercaya merupakan peninggalan Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya, Anda dapat melihat sehelai kain yang diyakini bagian dari jubah Nabi, beberapa helai rambut Nabi, sebuah salinan Al-Qur’an tulisan tangan Khalifah Ali bin Abi Thalib, serta tongkat dan pedang Nabi .
Lokasi Strategis di Khan El-Khalili: Masjid ini terletak persis di samping pasar Khan El-Khalili yang tersohor. Anda dapat dengan mudah menggabungkan kunjungan spiritual dengan berbelanja suvenir, menikmati teh di kafe tradisional, dan merasakan denyut nadi kehidupan Kairo kuno .
Masjid ini merupakan destinasi wisata populer, dan banyak suvenir tersedia di sini.
Beberapa suvenir terpopuler yang tersedia di Masjid Al-Hussein adalah buku-buku dan karya seni Islam.
Berbagai jenis buku Islam tersedia untuk dibeli, termasuk buku-buku tentang sejarah Islam, kehidupan Nabi Muhammad, dan Al-Qur’an. Tersedia juga berbagai jenis karya seni Islam, termasuk lukisan, patung, dan permadani.
Suvenir populer lainnya yang tersedia di Masjid Al-Hussein di Kairo antara lain pakaian dan perhiasan tradisional Mesir. Pakaian tradisional Mesir meliputi barang-barang seperti galabeya, pakaian longgar yang dikenakan oleh pria, dan abaya, pakaian longgar yang dikenakan oleh wanita. Perhiasan tradisional Mesir meliputi barang-barang seperti kalung, gelang, dan cincin.
Jika Anda mencari suvenir unik untuk Masjid Al-Hussein, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli kaligrafi Islam. Kaligrafi Islam adalah jenis karya seni yang menampilkan huruf Arab. Kaligrafi Islam sering digunakan untuk menghiasi dinding masjid dan merupakan suvenir populer bagi wisatawan.
Cara menuju Masjid Al-Hussein
Dengan Taksi:
Taksi ada di mana-mana di Kairo dan biasanya merupakan cara termudah dan termurah untuk berkeliling. Anda bisa memanggil taksi di jalan atau pergi ke hotel atau tujuan wisata lainnya dan meminta mereka memanggilkan taksi untuk Anda. Pastikan untuk menyepakati harga sebelum naik taksi, karena harga tidak selalu tertera dengan jelas.
Dengan Bus:
Bus di Kairo murah, tetapi bisa jadi sulit digunakan jika Anda tidak bisa berbahasa Arab. Jika Anda siap, naik bus adalah cara yang bagus untuk menjelajahi Kairo lebih jauh dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Untuk naik bus, Anda harus membeli tiket pengemudi. Biayanya biasanya hanya beberapa pound Mesir (kurang dari $1).
Dengan Subway:
Kereta bawah tanah di Kairo modern dan ber-AC, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk menghindari panas. Tiket dapat dibeli dari mesin penjual tiket di setiap stasiun dan harganya kurang dari $1 per perjalanan. Sayangnya, kereta bawah tanah tidak menuju ke dekat Kota Tua Kairo, jadi Anda harus naik taksi atau bus untuk sampai ke sana dari stasiun kereta bawah tanah terdekat.
Dengan Mobil Pribadi:
Jika Anda bepergian ke Kairo dengan mobil pribadi, Anda dapat parkir di Gedung Parkir Kota Tua Kairo. Dari sana, masjid dapat dicapai dengan berjalan kaki sebentar.
Berjalan Kaki:
Kota Tua Kairo adalah kawasan yang ramah pejalan kaki, dan mudah untuk berkeliling dengan berjalan kaki. Jika Anda menginap di hotel di Pusat Kota Kairo, Anda dapat berjalan kaki ke Kota Tua Kairo. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit.
Tips untuk Pengunjung
- Aturan Berpakaian: Sebagai tempat suci, pengunjung diharapkan mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.
- Akses untuk Non-Muslim: Perlu diperhatikan bahwa non-Muslim tidak diizinkan memasuki bagian dalam bangunan masjid . Namun, Anda masih dapat mengagumi keindahan arsitektur eksteriornya dari luar.
- Waktu Kunjungan Terbaik: Kunjungi di luar waktu salat wajib untuk menghormati jamaah yang beribadah. Sore hari adalah waktu yang indah untuk menikmati suasana sekitar masjid yang diterangi lampu.
Jam Masuk & Buka
- Masjid Al-Hussein dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Masuk gratis, tetapi sumbangan akan sangat dihargai. Jemaah diminta untuk berpakaian sopan dan melepas sepatu sebelum memasuki masjid.
- Selama Ramadan, masjid dibuka untuk beribadah dari fajar hingga senja. Non-Muslim dipersilakan untuk mengunjungi masjid selama waktu ini, tetapi harus menghormati mereka yang berpuasa.
- Di luar Ramadan, masjid dibuka untuk pengunjung mulai pukul 09.00 hingga 16.00. Pintu masuk terakhir adalah pukul 15.30. Jemaah harus berpakaian sopan, dengan wanita menutupi kepala dan bahu mereka. Pria tidak boleh mengenakan celana pendek.
Cari layanan LA Umroh yang amanah ?
Temukan di MoslemTour.com, dengan pilihan paket dan harga yang kompetitif yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan grup anda, untuk informasi lebih lanjut tentang paket perjalanan dan Land Arrangement Haji & Umrah segera kunjungi webnya ya.
Cari tiket dan hotel dengan harga termurah ? temukan di mesin pencari tikethaji.com